Pemerintah Iran diduga telah meretas perusahaan keamanan internet Belanda dan memalsukan sertifikat jaringan ratusan situs besar, termasuk situs-situs

 agen mata-mata. Tindakan ini disinyalir adalah cara Iran untuk memata-matai rakyatnya.

Seperti diberitakan oleh Associated Press,pemerintah Belanda pada Senin, 5 Agustus 2011, mengeluarkan pernyataan ditemukannya bukti peretasan terhadap perusahaan keamanan internet negara tersebut, DigiNotar. Menurut para ahli, hacker telah berhasil membobol DigiNotar sejak Juni lalu dan membuat sertifikat palsu.

Menurut para ahli, hacker telah berhasil membuat 532 setifikat palsu di 344 domain. Di antaranya adalah Google, Yahoo, Facebook, Microsoft, Skype, AOL, Mozilla, TorProject dan WordPress. Situs mata-mata seperti CIA, Mossad dan MI6 juga berhasil dipalsukan sertifatnya.

DigiNotar adalah salah satu perusahaan penjual sertifikat keamanan SSL yang digunakan untuk memastikan keaslian situs dan menjamin keamanan laju komunikasi antara pengguna dan situs tersebut. Sertifikat palsu digunakan untuk mengelabui pengguna menuju situs palsu. Sertifikat palsu juga dapat digunakan untuk memata-matai aktivitas pengguna di dalam situs target.

Untuk membuat sertifikat palsu, hacker harus mampu mengendalikan lalu lintas internet targetnya melalui jaringan yang dia kuasai. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh penyedia jasa internet dan pemerintah.

Para ahli dari perusahaan IT Belanda, Fox-IT, menduga Iran berada di balik pembobolan ini demi mengawasi aktivitas internet warganya. Dugaan ini didasarkan atas banyaknya pengguna Google, sekitar 300.000, dengan sertifikat palsu di Iran antara 4 Agustus hingga 29 Agustus lalu.

"Daftar domain dan fakta bahwa 99 persen pengguna berasal dari negara ini membuktikan bahwa Iran berusaha memata-matai komunikasi rakyatnya," ujar pernyataan Fox-IT. (umi)